Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

بسم الله الرحمن الرحيم..... ✍️ KETERASINGAN AL HAQSyaikh Abdullah Abu Bithin رحمه الله berkata : والإنسانُ إذا تبيَّـنَ له الحق ، لم يستوحش من قلّة المُوافقين ، وكثرة المُخالفين ، لا سِيَّما في آخر هذا الزمان .و قولُ الجاهل : لو كان هذا حقاً ما خَفيَ على فلانٍ و فلانٍ ، هذه دعوى الكفار في قولِهم { لو كان خيراً ما سبقونا إليه } ..و قد قال عليٌّ - رضي الله عنه - : "اعرف الحقَ تعرف أهله ..و أما الذي في حيرةٍ و لَبسٍ : فكلُ شبهةٍ تروجُ عليه .. فلو كان أكثر الناسِ اليومَ على الحق ؛ لم يكن الإسلامُ غريباً .. و هو و الله اليومَ في غايةِ الغربة Manusia itu jika sudah nampak kepadanya suatu kebenaran, niscaya dia tidak akan meninggalkannya hanya karena sedikitnya orang yang selaras dengannya dan banyak orang yang menyelisihinya terlebih pada masa akhir zaman ini.Adapun perkataan orang jahil : "Kalaulah ini suatu kebenaran maka tidak mungkin si fulan dan si fulan tidak mengetahui", ini adalah pengakuan orang-orang kafir dengan perkataan mereka dalam firman Allah "Sekiranya Al-Qur'an itu sesuatu yang baik, tentu mereka tidak pantas mendahului kami (beriman) kepadanya." [QS. Al-Ahqaf: 11]Sahabat Ali radhiyallahu 'anhu berkata : "Ketahuilah kebenaran itu niscaya engkau akan mengetahui siapa saja pelakunya".Adapun orang yang berada dalam kebingungan dan kerancuan maka setiap syubhat akan terkena kepadanya. Kalau saja sebagian besar manusia pada hari ini berada dalam kebenaran tidak mungkin Islam berada dalam keterasingan, dan Demi Allah aku katakan bahwa Islam hari ini berada pada puncak keterasingan.[ad-Durar as-Saniyyah: 10/400-401]

Gambar

بسم الله..... Dijual krem pelangsing. Harga 100 ribu. Yg butuh - bisa beli di kios kita - Kios Al Madinah Pinotu. Masi banyak stoknya

Gambar

بسم الله الرحمن الرحيم..... بسم الله الرحمن الرحيم PENARIK PAJAK TIDAK AKAN MASUK SURGADisetiap negara yang menganut faham demokrasi, salah satu sumber penghasilannya adalah pajak dan Bea cukai atas barang impor atau ekspor.Ini semua termasuk maks sedangkan Maks adalah haram.Oleh karena itu, bekerja di bidang itu hukumnya haram meskipun pajak tersebut dibelanjakan oleh negara untuk mengadakan berbagai proyek semisal membangun berbagai fasilitas negara.Hal ini dikarenakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bahkan memberi ancaman keras untuk perbuatan mengambil maks.Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya tentang dirajamnya wanita dari suku al Ghamidiyyah setelah melahirkan anak karena zina.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang wanita tersebut,والذي نفسي بيده لقد تابت توبة لو تابها صاحب مكس لغفر له“Demi zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh wanita ini telah bertaubat dengan suatu taubat yang seandainya penarik maks (baca: pajak) bertaubat seperti itu niscaya Allah akan mengampuninya”(HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan al Hakim dari ‘Uqbah bin ‘Amir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,لا يدخل الجنة صاحب مكس“Penarik pajak itu tidak akan masuk surga”.Hadits ini dinilai sahih oleh al Hakim.Dalam al Kabair, adz Dzahabi mengatakan,“Pemungut pajak itu termasuk dalam keumuman firman Allah,إنما السبيل على الذين يظلمون الناس ويبغون في الأرض بغير الحق أولئك لهم عذاب أليم“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih”(QS asy Syura:42).والمكاس من أكبر أعوان الظلمة بل هو من الظلمة أنفسهم فإنه يأخذ ما لا يستحق ، واستدل على ذلك بحديث بريدة وحديث عقبة المتقدمين ثم قال : والمكاس فيه شبه من قاطع الطريق وهو من اللصوص ، وجابي المكس وكاتبه وشاهده وآخذه من جندي وشيخ وصاحب راية شركاء في الوزر آكلون للسحت والحرام . انتهى .Pemungut pajak adalah termasuk pembantu bagi penguasa zalim yang paling penting. Bahkan pemungut pajak itu termasuk pelaku kezaliman karena mereka mengambil harta yang tidak berhak untuk diambil”.Adz Dzahabi lantas berdalil dengan hadits dari Buraidah dan ‘Uqbah yang telah disebutkan di atas.Setelah itu adz Dzahabi mengatakan,“Pemungut pajak itu memiliki kesamaan dengan pembegal bahkan dia termasuk pencuri.Pemungut pajak, jurus tulisnya, saksi dan semua pemungutnya baik seorang tentara, kepala suku atau kepala daerah adalah orang-orang yang bersekutu dalam dosa. Semua mereka adalah orang-orang yang memakan harta yang haram”.Sekian kutipan dari al Kabair.Dalam pajak terdapat perbuatan memakan harta orang lain dengan cara yang tidak benar padahal Allah berfirman,وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ“Janganlah kalian memakan harta di antara kalian dengan cara yang tidak benar”(QS al Baqarah:188).Ketika memberikan khutbah di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah ketika haji wada’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,إن دماءكم وأموالكم وأعراضكم حرام عليكم كحرمة يومكم هذا في بلدكم هذا في شهركم هذا“Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan kalian itu tidak boleh diganggu sebagaimana kehormatan hari ini, di negeri ini dan bulan ini”.والله أعلمُ بالـصـواب#Tauhid Manhaj & Aqidah

Gambar

بسم الله..... Apa itu aliran "Islam NUsantara"? iya, jelas aliran sesat..... Apalagi "Islam Pancasila" - itu lebih parah lagi..... Disitu so Dorang PE keyakinan bhw "samua agama sama" , "samua agama benar"..... Hancur negara dan Ummat Islam di negara ini KLO so bagitu..... STATEMENT SAID AQIL SIROJ DILURUSKAN OLEH ULAMA DARI MESIRBaru baru ini Grand syekh Al Azhar kembali datang berkunjung ke Indonesia untuk yang ke sekian kalinya.Diantara kunjunganya Syekh Ahmad Tayyib diundang untuk berkunjung ke kantor PBNU. Di tempat acara dipasang banner dengan kata kata dari bahasa arab yg kurang lebih artinya :"Dari Islam Nusantara menuju kedamaian Alam semesta."KH Said Aqil pun berbicara dengan bahasa Arab guna menjelaskan kepada syekh Ahmad Thayyib tentang apa itu Islam Nusantara. Beliau menjelaskan bahwa Islam nusantara adalah Islam orang Nusantara Indonesia, Malaysa, Brunei yang penuh toleransi anti ektrimisme dan radikal, Tidak sama dengan islam arab (sambil tertawa ringan).Kemudian Syekh Ahmad Thayyib pun langsung menjawab secara tegas meluruskan pernyataan dari Said Aqil, Beliau mengatakan :"Seandainya saja Allah tahu bahwa bangsa Indonesia Lebih pantas dari bangsa arab untuk menerima dan mengemban Risalah penutup kenabian, maka Risalah tidak akan diturunkan kepada Nabi Muhahammad. (disambut oleh tawa para hadirin).Syekh Ahmad menjelaskan kembali :"Allah yang maha tahu dan Allah memilih Bangsa Arab untuk Mengemban dan melanjutkan dakwah Rasulullah Shollahu 'alaihi wa sallam karena Allah tahu bangsa arab lah yang mampu menyebarkan agama ini sampai ke seluruh penjuru dunia."Berbeda dengan nabi nabi yang Allah utus sebelumnya yang memang masa kenabianya terbatas dan jangkauan dakwahnya juga terbatas contohnya seperti nabi nabi bani israil maka dipilih nabi dari selain bangsa arab. Namun ketika diutus Nabi Muhammad nabi yang syariatnya akan selalu dijunjung hingga akhir zaman dan wajib di imani oleh seluruh manusia di seluruh penduduk bumi Maka Allah memilih bangsa arab yang pertama menerima dakwah ini dan menyebarkanya ke seluruh penjuru dunia."Syekh ahmad thayyib melanjutkan :"Sungguh tidak sah iman kalian kecuali kalian mencintai orang arab ini (yakni nabi Muhammad Shollahu 'alaihi wa sallam) lebih dari kalian mencintai diri kalian keluarga kalian bangsa kalian dll. dalam arti lain kalau kalain anti dan sentimen terhadap bangsa arab maka tidak sah iman kalian.""Kami belajar tentang sejarah masuknya islam disini. Bukankah yang membawa Islam ke negri kalian ini adalah orang orang arab? seandainya saja orang orang ara b itu tidak datang kesini dan mengajarkan kalian bagaimana ajaran Islam maka mungkin kalian sampai saat ini masih berada dalam keyakinan umumnya orang orang timur Asia yang keyakinanya bertentangan dengan kebenaran (animisme, dinamisme, menyembah patung, pohon dll).""Bukankah anda tahu bahwa Rasulullah saw Marah besar ketika orang orang saling membangga-banggakan sukunya ada yang mengucap saya dari suku Aus saya dari Khazraj nabi marah sampai memerah wajahnya. Maksudnya agar Ummat Islam tidak fanatik kesukuan tapi menganggap semua muslimin adalah saudara tanpa membeda bedakan suku dan ras."Islam nusantara sangat menyesatkan. Ingin menjauhkan muslimin dari sumbernya langsung. Rosulullah orang arab, para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in dominan orang arab. Ketika propaganda untuk membenci arab disebar maka hakikatnya adalah memutus jalur sanad sehingga ilmu akan hilang. Sebagaimana orang2 syiah berdalil hanya yang sampai kpd imam mereka.Semoga Allah menjaga keduanya agar tetap berada di jalan yang hak dan menjauhkan muslimin dari faham yang menyesatkan dan kembali kepada islam yg dibawa oleh orang arab (Rosulullah dan para sahabat).

Gambar

بسم الله الرحمن الرحيم..... Pertanyaan:Apakah benar kalau khatib rutin berdo'a saat khutbah itu bid'ah?.Jawaban:Ada dari Ahli 'Ilmi seperti Asy-Syaikh Muqbil Al-Wadi'i Rahimahullah berpendapat demikian, beliau berkata:للحاجة لا بأس بذلك، أما الاستمرار فهو يُعد بدعة، في آخر كل خطبة وهو يدعو هذا لم يثبت عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم "Dengan adanya kebutuhan maka tidak mengapa untuk berdo'a, adapun selalu berdo'a maka ini dianggap bid'ah, pada akhir setiap khutbah khatib berdo'a, ini tidak shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam."Akan tetapi yang benarnya tidaklah demikian, karena tidak ada satupun riwayat menyebutkan secara sempurna naskah khutbah Jum'at Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dari awal khutbah hingga akhirnya, yang teriwayatkan secara utuh hanya khutbah hajah, adapun isi khutbah beliau setelah khutbah hajah hingga akhir khutbah maka tidak ada riwayatnya secara utuh. Tatkala keberadaanya demikian maka tentu akan muncul berbagai persepsi, oleh karenanya selama berdo'a di saat khutbah yang dilakukan oleh setiap khatib itu ada asalnya dan telah shahih dilakukan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam maka dapat dianggap sebagai Sunnah dan bukan bid'ah sama sekali, di dalam riwayat Muslim dari 'Umarah bin Ruaibah, beliau berkata: لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَزِيدُ عَلَى أَنْ يَقُولَ بِيَدِهِ هَكَذَا. وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ الْمُسَبِّحَةِ"Sungguh benar-benar aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak lebih dari mengangkat tangannya demikian, beliau mengisyaratkan dengan jarinya yang telunjuk."Di dalam riwayat Ahmad dengan lafazh:رأيتُ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ وهو يَخطُبُ إذا دَعا يقولُ هكذا، ورفَعَ السَّبَّابةَ وحْدَها"Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam keadaan berkhutbah, jika dia berdo'a maka beliau berbuat demikian, beliau mengangkat jari telunjuknya saja."Dengan adanya dalil yang menetapkan berdo'a di saat khutbah seperti itu maka boleh membawa kepada keumumannya dalam setiap khutbah termasuk Sunnah bagi khatib untuk berdo'a. Terlebih lagi ketika dibutuhkan padanya, dan kita sebagai orang-orang beriman pasti butuh terhadap do'a, terkhusus do'a ampunan yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala perintahkan:فَٱعۡلَمۡ أَنَّهُۥ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ وَلِلۡمُؤۡمِنِینَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِ"Maka ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, dan minta ampunlah terhadap dosamu, terhadap dosa orang-orang beriman laki-laki dan perempuan." [Surat Muhammad: 19].Dan termasuk adab dalam berdo'a adalah mengawali dengan shalawat, berkata Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ لْيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ لْيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ"Jika berdo'a salah seorang di antara kalian maka hendaklah memulai dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu'Alaihi wa Sallam, lalu berdo'a setelah itu sesukanya."Sangat pas dan tepat bila khatib memulai membaca shalawat sebelum berdo'a di dalam khutbahnya, yang ini masuk pada keumuman dari perkataan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:إِنَّ مِن أفضلِ أيَّامِكُم يومَ الجمعةِ "Sungguh termasuk paling utamanya hari-hari kalian adalah hari Jum'at."Lalu beliau menyebutkan beberapa keutamaan hari Jum'at dan setelah itu beliau berkata:فأكْثِروا عليَّ مِنَ الصَّلاةِ فيهِ فإنَّ صلاتَكُم معروضةٌ عليَّ"Maka perbanyaklah oleh kalian bershalawat kepadaku pada hari Jum'at tersebut, karena sungguh shalawat kalian itu tersampaikan kepadaku."Dijawab oleh:Abu Ahmad Al-Khidhir pada hari Senin, 19 Rabi'ul Awwal 1446 / 23 September 2024 di Cipancur Bogor.⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/10485⛵️ https://alkhidhir.com/fiqih/disyariatkan-bershalawat-dan-berdoa-setiap-khutbah-jumat/

بسم الله الرحمن الرحيم ..... Foto-foto baru kios Al Madinah Pinotu

Gambar

بسم الله الرحمن الرحيم..... "Saya membaca kitab-kitabnya ulama Thaliban dan ucapan-ucapan dari para pejabat mereka, maka saya menemukan bahwa mereka memiliki pemikiran yang jauh lebih maju dibanding orang-orang Indonesia...Coba kita bandingkan...Dalam masalah musik, pendapat muktamad mazhab Hanafi apa? Haram! Ya sudah, langsung diamalkan. Alat-alat musik dibakar dan dilarang. Siaran-siaran televisi tidak boleh menyiarkan musik dan mesti diganti dengan nasyid. Ngapain kita harus debat sana-sini hanya untuk membahas soal hukum musik, padahal pendapat mazhab Hanafi yang diadopsi sebagai mazhab resmi sudah tegas dan final.Demokrasi hukumnya apa? Haram, bahkan kufur dan syirik akbar yang mengeluarkan penganutnya dari millah. Ya sudah, langsung diamalkan. Tidak perlu ikut-ikutan pemilu atau membuat partai. Sudah berkali-kali Thaliban ditawari buat ikut dalam pemilu atau membentuk partai politik dan mereka selalu menolak. Ngapain kita harus debat sana-sini tentang masalah pemilu, sedang kita sendiri saja sudah sama-sama tahu kalau para penyelenggara pemilu itu sudah ketahuan curang dari awal.Demikian pula, jihad difa' hukumnya apa? Fardu ain bagi setiap muslim yang mampu. Kita mengecek kitab ulama mazhab mana pun, ya hasilnya sama. Ya sudah, langsung amalkan. Kita jihad, kita perangi Amerika dan sekutu-sekutunya. Kita usir mereka dari tanah Afghanistan karena ini memang sudah jadi kewajiban.Ngapain kita harus debat sana-sini tentang apa hukum jihad, sedang moncong-moncong senjata Amerika sudah dihadapkan pada kepala kita?!Demikian pula berhukum dengan al-Qur'an dan as-Sunnah itu hukumnya apa? Wajib. Ya sudah, kita dirikan negara Islam dengan berhukum dengan al-Qur'an dan as-Sunnah. Ngapain kita harus berdebat dengan orang-orang tentang bentuk negara. Ngapain kita harus berdebat dengan orang-orang tentang hukum apa yang akan kita pakai.Bandingkan dengan kita yang di Indonesia. Kita selalu ribut tentang masalah ini. Kita dari dulu ribut tentang masalah musik, demokrasi, bentuk negara, dll... Namun di mana hasilnya?"Dinukil dari: Febby Angga Asy-Syafi'i وفقه اللهTanggal : الثلاثاء ٢٨ شوال ١٤٤٥ هجرية Sumber : https://t.me/mfebby_angga/6947-بسم الله الرحمن الرحيم ولا تكونوا مسلمين يهتمون فقط بمشاكل المسلمين المختلفة في بيت المقدس واهتم أيضًا بالمشاكل المختلفة الموجودة في بلاد الكفر إندونيسيا، وجميع مناطق سوريا ما عدا بيت المقدس، وأمريكا، وبريطانيا، والأندلس، وأستراليا، وخراسان، وكوريا، واليابان، والصين، وإيطاليا، وفرنسا، وألمانيا، والبوسنة، والهرسك، الشيشان والمكسيك وكولومبيا وكندا وميانمار وغيرهانسأل الله الجبار أن ينصر المسلمين أهل السنة والجماعة في عافية من الأمم المتحدة والمرجئة والخوارج والقومية والديمقراطية والعلمانية والليبرالية والوحدة الدينية واليهودية والنصرانية والشنتوية والبوذية والأشعرية والماتريدية والصوفية والشيعة روافضة والمفوضة والبراهمية والشيوعية اشتراكية والرأسمالية والمدرسة جاهلية وكل شر بسم الله الرحمن الرحيم Janganlah kalian muslimin hanya mempedulikan berbagai masalah muslimin yang ada di Baitul maqdis sajaPedulilah juga sekaligus berbagai masalah yang ada di negara kafir Indonesia,semua wilayah Syam selain Baitul Maqdis,Amerika,Inggris Britania,Andalus,Australia,Khurosan,Korea,Jepang,China,Italia,Perancis,Jerman,Bosnia,Herzegovina,Chechnya,Meksio,Kolumbia,Canada, Myanmar, dan lain-lain semoga ALLAH AL-JABBAR memenangkan muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah fi 'afiyah dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan murji'ah dan khowarij dan nasionalisme dan demokrasi dan sekulerisme dan liberalisme dan pluralisme dan yahudi dan nashoro dan shinto dan buddha dan asy'ariyyah dan maturidiyyah dan sufiyyah dan syi'ah rafidhoh dan mufawwidah dan brahmanisme dan komunisme sosialisme dan kapitalisme dan madrosah jahiliyah dan semua keburukanآمينDon't you all Muslimin only care about the various problems of Muslimin in Baitul Maqdis,Also pay attention to the various problems that exist in the kafir country Indonesia, all region of Syam apart from Baitul Maqdis, America,Britain, Andalus, Australia, Khurosan, Korea, Japan, China, Italy, France, Germany, Bosnia, Herzegovina, Chechnya, Mexico, Colombia, Canada, Myanmar, etcالله المستعان الله أعلم-بسم الله الرحمن الرحيم ومما جاء في الحديث "الْأَئِمَّةُ مِنْ قُرَيْشٍ" أن شروط استحقاق رسول الله نبي الله خليل الله أبو القاسم محمد ﷺ للخلافة هي أن يكون من ذرية بني قريش وليس من ليس من ذرية بني قريش إطلاقانسأل الله الجبار أن يقيم فورا خلافة على منهج نبوة وأن تكون خليفته مسلم أهل السنة موحد مصلح صالح من ذرية بني قريش لا من ليس من ذرية بني قريش إطلاقا مثل بني سعود وبني عثمان غازي وجميع بني من لم يشملهم أحفاد بني قريشآمينبسم الله الرحمن الرحيمHadits "A'immah (Kholifah) min Quraisy" Adalah syarat dari Rosulullah Nabiullah Kholilullah Abul Qosim Muhammad Al-Amin ﷺ bagi seorang Kholifah Semoga ALLAH AL-JABBAR segara menegakkan khilafah ala minhajin nubuwah dengan kholifah nya adalah Muslim Ahlus Sunnah Muwahhid Mushlih Sholih yang termasuk keturunan Bani Qurayish bukan dari yang sama sekali bukan termasuk keturunan Bani Qurayish semisal bani saudi,bani utsman ghazi,dan semua Bani yang bukan termasuk keturunan Bani Qurayish آمين-Ottoman dan Euforia KhilafahKhilafah Ottoman tepatnya disebut "daulah" bukan khilafah dari banyak sisi. Hadits "A'immah (khalifah) min Quraisy" adalah syarat dari nabi bagi seorang khalifah. Karena itu Kerajaan Mamaluk mesir yang menampung khalifah terakhir Abbasiyah tidak lancang memakai istilah khilafah sampai datang sultan Salim I dari Ottoman yang merampasnya dari Mesir, menurut salah satu sumber. Belum lagi jika ditinjau dari akidah tarekat Bektasiyah yang dianut mereka dan tindakannya ditahun 1800-an yang memerangi tauhid dan menistakan banyak muslimah. Jangan terlalu berlebihan menyanjungnya agar ummat tahu hakikat sebenarnya ottoman ini. Kuatir jadi bumerang ke depan. Wallahua'lamDinukil dari : Ustadz Jafar Shalih وفقه اللهTanggal : 21 Agustus 2020Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1231115147253810&id=100010660082711&mibextid=Nif5oz-بسم الله الرحمن الرحيم نسأل الله الجبار أن ينصر المسلمين أهل السنة والجماعة في عافية من الأمم المتحدة والمرجئة والخوارج والقومية والديمقراطية والعلمانية والليبرالية والوحدة الدينية واليهودية والنصرانية والشنتوية والبوذية والأشعرية والماتريدية والصوفية والشيعة روافضة والمفوضة والبراهمية والشيوعية اشتراكية والرأسمالية والمدرسة جاهلية وكل شر semoga ALLAH AL-JABBAR memenangkan muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah fi 'afiyah dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan murji'ah dan khowarij dan nasionalisme dan demokrasi dan sekulerisme dan liberalisme dan pluralisme dan yahudi dan nashoro dan shinto dan buddha dan asy'ariyyah dan maturidiyyah dan sufiyyah dan syi'ah rafidhoh dan mufawwidah dan brahmanisme dan komunisme sosialisme dan kapitalisme dan madrosah jahiliyah dan semua keburukanMay ALLAH AL-JABBAR win Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah fi 'afiyah from UN (United Nations) and murji'ah and khowarij and nationalism and democracy and secularism and liberalism and pluralism and yahud (Judaism) and nashoro (christian and the like) and shinto and buddhism and ash'ariyyah and maturidiyyah and sufiyyah and shi'ah rafidhoh and mufawwidah and brahmanism and communism socialism and capitalism and madrosah jahiliyah and all badآمين

Gambar

بسم الله الرحمن الرحيم..... Perbedaan Manhaj Salaf ( Ahlussunnah) yang benar dan lurus dan manhaj Salafy palsu ( Talafy ) - Mun4f1q. Semoga Allah Istiqomah kan kita di atas Al Haq, di jalan yg lurus dan benar dan semoga Allah menjaga kita dari segala macam kesesatan dan kesyirikan, dari futur dan maksiat dan dari penyakit murji'ah yg sangat berbahaya. Bismillahirrahmanirrahim.......#ALANGKAH BERUNTUNGNYA AHLUSSUNAH (SALAF) YANG KUFUR KEPADA THOGUT DAN MENOLAK HUKUM BUATAN SETAN DARI JENIS MANUSIA YANG MENGGIRING UMAT ISLAM KE NERAKA...ALANGKAH MERUGINYA SALAFI MURJIAH MUNAFIK YG MENGAKU SALAF KERNA MEREKA BERHUKUM DGN HUKUM BUATAN MANUSIA DAN MENGANGKAT THOGUT SEBAGAI ULIL AMRI MEREKA...Salaf asli Tidak Mengamalkan Yang Namanya :1. Tidak tunduk patuh dan taat kepada thogut dan menolak syariat buatan manusia. firman ALLAAHﷻ:ﻗَﺪ ﺗَّﺒَﻴَّﻦَ ﺍﻟﺮُّﺷْﺪﻣِﻦَ ﺍﻟْﻐَﻲِّ ﻓَﻤَﻦْ ﻳَﻜْﻔُﺮْ ﺑِﺎﻟﻄَّﺎﻏُﻮﺕِ ﻭَﻳُﺆْﻣِﻦ ﺑِﺎﻟﻠّﻪِ ﻓَﻘَﺪِ ﺍﺳْﺘَﻤْﺴَﻚَ ﺑِﺎﻟْﻌُﺮْﻭَﺓِ ﺍﻟْﻮُﺛْﻘَﻰَ ﻻَ ﺍﻧﻔِﺼَﺎﻡَ ﻟَﻬَﺎ”Telah jelas kebenaran dari kesesatan, karena itu barangsiapa ingkar kepada thaghut dan beriman kepada ALLAAH, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.” (QS. Al Baqarah: 256)2. Isro Dan Mi'roj. 3. Tahlilan Kematian. 4. Tahun Baruan. 5. Yasinan Malam Jum'at. 6. Sholat dan Ritual Tolak Bala7. Nuzulul Qur'an. 8. Ritual Barzanjian. 9. Manaqiban. 10. Musik Islami (Tabuh Hardoh Atau Rebana Sambil Menari). 11. Tawasul Kepada Orang Sholeh Yang Sudah Meninggal.12. Dzikir Berjamaah Setelah Selesai Sholat Yang Di Pimpin Imam. 13. Selamatan 4 bulan 7 Bulan. 14. Melafadzkan Niat Puasa, Sholat dll.. 15. Sholawat Sholawat Bid'ah Tanpa Tuntunan. 16. Dakwah Dengan Musik. 17. Do'a Do'a Bid'ah Tanpa Tuntunan. 18. Qunut Shubuh. 19. Dzikir Berjamaah. 20. Dan Amalan Bid'ah Lainnya.21. Maulid Atau Ulang Tahun Nabi. Kita Tidak Mengamalkan Ritual Ritual Atau Amalan Amalan Seperti Di Atas.Karena Amaliyah Semacam itu Tidak Ada Contoh Dan Tuntunannya. KITA TIDAK MENGAMALKANNYA TAPI MENDAPAT PAHALA TANPA HARUS LELAH DAN BERSUSAH PAYAH.KOK BISA LOGIKANYA DARI MANA 🤔*Alangkah Beruntungnya Ahlussunah*Mereka Mendapat Banyak Pahala Dan Kebaikan Kebaikan Tanpa Harus Lelah Dan Bersusah Payah.Terutama Di Zaman Sekarang Ini, Seringkali Sebagian Kaum Muslimin Menjalankan Amalan Amalan Yang Di Anggap Ibadah Namun Kenyataannya Tidak Ada Tuntunannya Dari Rasulullah Sallalahu 'Alaihi Wassalam.Mereka Mengorbankan Banyak Harta, Tenaga, Waktu Hanya Untuk Amalan Yang Sia Sia. Dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha, Rasulullah Sallalahu 'Alaihi Wassalam Bersabda :''Barangsiapa Membuat Suatu Perkara Baru Dalam Agama Kami Ini Yang Tidak Ada Asalnya, Maka Perkara Tersebut Tertolak".(HR. Bukhari No.20 Dan Muslim No.1718).SEBALIKNYA AHLUSSUNNAH AKAN MENDAPATKAN BANYAK PAHALA DAN KEBAIKAN KEBAIKAN DENGAN MENINGGALKAN AMALAN AMALAN TERSEBUT.KARENA MEREKA MENINGGALKAN NYA UNTUK MENJAUHI LARANGAN NABI. JADI ADA SEBAB NYA YAITU MENJAUHI LARANGAN NABI...!!! Jauhilah Semua Perkara Perkara Baru Dalam Agama Jika Kita Ingin Mendapatkan Kebaikan Dan Keselamatan Dunia Dan Akhirat. Jadi Janganlah Merasa Rugi Ketika Kita Tidak Mengamalkan Amalan Amalan Mereka Ahlul Bid'ah Atau Pengekor Hawa Nafsu.Karena Justru Dengan Begitu Kita Mendapatkan Pahala Sedangkan Amal Mereka Menjadi Sia Sia Bahkan Bisa Jadi Menuai Dosa Dan Laknat Dari ALLAAHﷻ Malaikat Dan Rasulnya dengan Mendoakan Kejelekan/Keburukan.ALLAAHﷻ Telah Menegaskan Dalam Firmannya :"Apapun Yang Di Berikan Rasul Sallalahu 'Alaihi Wassalam Untukmu Maka Ambilah. Sebaliknya Apapun Yang Rasul Sallalahu Alaihi Wassalam Larang Maka Tinggalkanlah (Jangan Ragu) Semampu Kalian. (QS. Hasyr : 7).MANHAJ SALAFManhaj salaf bukan sekedar ketika kamu memanjangkan jenggot, tapi yang jauh lebih penting dari itu yaitu mengikuti akidah salaf. Beriman kepada Allaahﷻ dan menjauhi thagutManhaj salaf, bukan sekedar ketika kamu tidak isbal dalam berpakaian, tapi yang jauh lebih penting dari itu, menyadarkan kaum muslimin untuk mengingkari kekuasaan bathil yang mewarisi kesombongan Fir’aunManhaj salaf bukan sekedar ketika kamu memahami syirik-syirik ritual dan tradisional yang banyak terjadi ditengah-tengah masyarakat seperti menyembah kubur, sesajen, tabaruk, tathayyur, pemujaan berhala dan lain-lain. Tapi juga ketika kamu memahami tentang kesyirikan yang lebih besar dan sistemik bahkan menjadi induk dari segala kesyirikan. Yaitu syirik dustur, aturan hidup dan undang-undang. Karena syirik jenis ini yang melegalkan, melindungi dan melestarikan kesyirikan-kesyirikan yang lain atas nama adat, kearifan lokal, pariwisata dan kebebasan berkeyakinanManhaj salaf bukan hanya ketika kamu berusaha menghidupkan Sunnah, tapi juga ketika kamu menghidupkan dan mengobarkan semangat Jihad kepada kaum muslimin sebagai kewajiban tertinggi bagi mukallaf, terlebih ketika kaum muslimin terjajahManhaj salaf bukan hanya ketika kamu berkata AlHaqq terkait bid’ah-bid’ah ditengah masyarakat, tapi juga ketika kamu berkata lantang tentang AlHaqq dihadapan bid’ah terbesar yaitu penguasa yang merubah hukum Allaahﷻ“Bid’ah yang paling BESAR adalah menanggalkan Kitabullah & Sunnah Rasul-Nya dan MEMBUAT HUKUM BARU yang menyelisihi keduanya”-Ibn Qayyim AlJauziyyah dalam I’lamul muwaqqi’in-Manhaj salaf bukan hanya ketika kamu mencintai teman sepengajian atau satu guru saja, tapi ketika kamu mencintai Mujahidin dan mengutamakan mereka karena pengorbanan dan pembelaan mereka kepada IslamMari kenali dan ikuti manhaj salaf sejati, bukan kelompok pengklaim salaf namun hakikatnya antek para penguasa durjana dan penggembos jihad. Allaahua’lamKewajiban kita itu mengikuti manhaj dan akidah salaf, bukan menamakan diri sebagai salafi dan diluar nama itu dianggap sesat dan menyimpang. Itu namanya ta’ashub.Dia salaf, selama manhajnya sesuai salafusshalih meskipun nama kelompoknya bukan salafi, dan dia bukan salaf ketika manhajnya tidak sesuai salafusshalih sekalipun menamakan dirinya salafi.KERUSAKAN AQIDAH UMAT GEGARA USTADZ SALAFI MURJI’AH YANG SEMBRONO MENAFSIRKAN ALQUR'AN & HADIST.Hadist pertama:“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yg tdk mendapat petunjukku (dalam ilmu) & tdk pula melaksanakan sunnahku (dalam amal). Nanti akan ada di tengah2 mereka orang2 yg hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia,,“Aku berkata,,“Wahai Rasulullaah apa yg harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu? ”Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mreka menyiksa punggungmu & mengambil hartamu.Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mreka.” (HR. Muslim no. 1847)Hadist diatas yg srg dipakai ulama murji’ah utk menipu umat,seakan2 boleh ta’at kpd penguasa yg menolak hukum islam,padahal kalimat “tetap ta’at walaupun penguasa tdk melaksanakan sunahku”,,,adalah jika penguasa meninggalkan sunnah yg tdk sampai membuat kekafiran misalnya penguasa tdk berjenggot dan celananya isbal.tdk ada bunyi hadist diatas Nabi membolehkan ta’at kepada penguasa yg tdk mau memakai syariat atau hukum islam.–Makanya dalam hadist dibawah ini lebih tegas dan jelas Rasulullaah menjelaskan haramnya ta’at pada penguasa yg tdk mau memakai hukum islam seperti hudud,qishos dll.Krn penguasa yg menolak hukum islam jelas telah kafir murtad yang haram diangkat menjadi pemimpin.–Hadist ke 2:Dari Anas bin malik Muadz bertanya“Wahai Rasulullaah,bgmna pendapat engkau jika kami diperintah oleh penguasa yg tdk menjalankan sunnah dgn sunnahmu & tdk mematuhi perintahmu?lalu apa yg engkau perintahkan terkait perkara mreka?”Rasulullaah menjawab,,”tdk ada keta’atan kpd orang yg tdk mematuhi ALLAAH ‘azza wajallah’(HR.imam ahmad 13748)–Maka berhati2 Lah dgn ulama murjiah krn mreka hanya menyebarkan hadist pertama & menyembunyikan hadist ke 2 sehingga banyak umat islam tdk mampu bedakan mana ulil amri mana penguasa thogut.WAHAI MUNAFIKUN TAU GAK KALIAN TUJUAN DIANGKATNYA ULIL AMRISyaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:وولي الأمر إنما نصب ليأمر بالمعروف وينهى عن المنكر وهذا هو مقصود الولاية“Dan pemimpin itu diangkat untuk memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang kemungkaran dan itulah tujuan sebuah kepemimpinan.” (Majmu’ Fatawa)•Perintah yang paling utama adalah perintah untuk ber-tauhid.•Larangan yang paling utama adalah larangan berbuat syirik.Jika ada pemimpin yang membiarkan kesyirikan bahkan melestarikannya atau meninggalkan tauhid bahkan memeranginya maka tidak ada hubungan syari’at dengannya, dia hanya pemimpin tanpa embel-embel syar’i-nya. [ Ust. Al hikmah ]Catatan dariku : Hadist ttng akan datang pemimpin yg berhati setan, maka tidak ada ulama salaf mengartikan bahwa pemimpin tersebut adalah yg tidak menjadikan Kitabullah dan assunnah sebagai dasar hukum negara. Sebab ALLAAHﷻ ta'ala menjadikan Pemimpin ditaati (disebut Ulil Amri) disebabkan karena mereka mewakili ALLAAHﷻ dimuka bumi untuk mengganti tugas kenabian yakni menjadikan Kitabullaah sebagai dasar hukum negara.dari Ummul Hushain, bahwa ia mendengar Rasulullaah saw bersabda dalam khutbah haji Wada’, “Sekalipun yang memerintah kalian adalah seorang budak (sementara) ia memimpin kalian dengan Kitabullaah. Maka dengar dan taatlah kepadanya”. (HR Muslim)sebuah atsar (dari salaf) bahwa Imam Ali bin Abi Thalib ra. pernah berkata: حَقٌّ عَلَى اْلإِمَامِ أَنْ يَحْكُمَ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ وَ يُؤَدِّيَ اْلأَمَانَةَ فَإِذَا فَعَلَ ذَلِكَ فَحَقٌّ عَلىَ الرَّعِيَّةِ أَنْ يَسْمَعُوْا وَ يُطِيْعُوْا.Wajib atas pemimpin/penguasa untuk memutuskan semua perkara dengan hukum yang telah ALLAAHﷻ turunkan (yakni al-Quran dan Sunnah) serta menjalankan amanah. Jika pemimpin/penguasa telah melakukan hal demikian, WAJIB atas rakyat untuk mendengar dan taat. (Al-Baghawi, Ma’aalim at-Tanziil, 2/240).Imam Ibnu Baz rahimahullah menjelaskan :كما أنه ليس كل حاكم - سواء كان ملكا أو رئيس جمهورية - يسمى أمير المؤمنين, وإنما أمير المؤمنين من يحكم بينهم بشرع الله ويلزمهم به, ويمنعهم من مخالفته, هذا هو المعلوم بين علماء الإسلام والمعروف بينهم"Sebagaimana tidaklah setiap pemimpin baik itu raja ataupun presiden dinamakan sebagai Amirul Mukminin. Yang dinamakan sebagai Amirul Mukminin hanyalah orang yang memberikan hukum bagi mereka (rakyat) syariat ALLAAHﷻ dan mengharuskan mereka dengan syariat itu serta melarang mereka menyelisihinya. Hal ini telah diketahui di kalangan para ulama Islam dan yang dikenal di kalangan mereka." (Subulussalam hal. 111-112)INILAH YANG DIKENAL OLEH KALANGAN PARA ULAMA SEJAK DULU.Jika kalian menganggap ini adalah dr khawarij maka engkau akan menuduh para ulama Islam sejak dahulu adalah khawarij. Akan tetapi jika ini benar yg kami sampaikan maka periksa aqidahnya jgn sampai terpapar aqidah murji'ah. PEMIMPIN YANG TIDAK BERHUKUM DENGAN HUKUM ALLAAHﷻ BUKAN ULIL AMRI TAPI MULKAN JABBARIYANBegitulah Islam yang telah dipraktekkan oleh Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wasallam, dilanjutkan para khulafaur rasyidin, dan diteruskan oleh generasi sesudah mereka dalam bentuk khilafah dan daulah Islamiyah.Para pemimpin sejati di antara orang-orang beriman tidak mungkin akan rela menyelesaikan berbagai urusan kepada selain Al-Qur’an dan Sunnah Ar-Rasul. Sebab mereka sangat faham dan meyakini pesan ALLAAHﷻ:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului ALLAAH dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada ALLAAH. Sesungguhnya Allaah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Hujurat ayat) ULIL AMRI MINKUM ITU ADALAH PEMIMPIN YANG BERHUKUM KEPADA HUKUM ALLAAHDi dalam sebuah hadits di sebutkan bahwa suatu ketika Rasulullaah shallallahu 'alaihi wassallam bersabda bahwa kelak sepeninggal beliau akan ada para pemimpin yang jahat yang di benci oleh rakyatnya, namun begitu orang-orang beriman pada saat itu di larang untuk memeranginya, yaitu selama para pemimpin tersebut masih menegakkan shalat di tengah-tengah umat.Dari Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian. Mereka mendo’akan kalian dan kalian pun mendo’akan mereka. Sejelek-jelek pemimpin kalian adalah yang kalian membenci mereka dan mereka pun membenci kalian, juga kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.” Kemudian ada yang berkata, ”Wahai Rasulullaah, tidakkah kita menentang mereka dengan pedang?”, Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak, selama mereka masih mendirikan shalat di tengah-tengah kalian. Jika kalian melihat dari pemimpin kalian sesuatu yang kalian benci, maka bencilah amalannya dan janganlah melepas ketaatan kepadanya.(HR. Muslim no. 1855)Dalam hadits di atas Rasulullaah shallallahu 'alaihi wassallam menggambarkan tentang dua jenis pemimpin yang berbeda, yaitu pemimpin yang baik dan pemimpin yang jahat.Kemudian saat beliau di tanya apakah pemimpin yang jahat tersebut sebaiknya tidak di perangi saja, maka jawab beliau adalah jangan, yaitu selama mereka masih mendirikan shalat di tengah-tengah kalian (umat Islam). Inilah salah satu dalil dari Rasulullaah shallallahu 'alaihi wassallam agar orang-orang beriman tetap taat kepada pemimpinnya, tidak memeranginya, meskipun pemimpin tersebut adalah pemimpin yang jahat yang tidak suka mendatangkan hak ru'iyyahnya.Namun begitu perlu di garis bawahi bahwa pemimpin yang di maksud dalam konteks hadits di atas adalah pemimpin yang masih berstatus muslim yang tentunya memimpin dengan aturan dan sistem islam, dan pemimpin tersebut dalam ajaran Islam di kenal dengan sebutan Khalifah yang tentunya memimpin di dalam sistem Khilafah.Oleh karena itu, sesungguhnya maksud hadits nabi shallallahu 'alaihi wassallam di atas yang seandainya orang-orang beriman suatu ketika di pimpin oleh pemimpin yang dzalim, yang mana mereka tidak boleh di perangi selama masih menegakkan shalat di tengah-tengah umat Islam, maksudnya yaitu selama pemimpin tersebut masih memimpin di dalam sistem Islam (Khilafah), masih menggunakan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai aturan di dalam memimpin umat, dan mereka juga masih menegakkan shalat di tengah-tengah umat, cuma saja kebetulan mereka adalah pemimpin yang jahat, maka pada saat itu umat islam di larang mengangkat senjata untuk memeranginya.Namun terhadap pemimpin yang tidak menggunakan sistem Khilafah untuk mengorganisir ummat, tidak menggunakan Al-Qur'an dan Sunnah untuk mengatur ummat, maka terhadap mereka umat islam tidak ada kewajiban untuk taat, sebab pemimpin yang demikian itu bukanlah pemimpin yang di maksud dalam hadits nabi di atas.Sebab batasan untuk taat kepada pemimpin itu selama ia masih berstatus muslim, ada pun bila seorang pemimpin telah melakukan suatu amalan yang termasuk kedalam amalan kekufuran, maka pada saat itu gugurlah kewajiban seorang muslim untuk taat kepadanya.Dalam hal ini Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda sebagaimana yang di sampaikan oleh ‘Ubadah bin ash-Shamit radhiallahu 'anhu,عن جنادة بن أبي أمية قال دخلنا على عبادة بن الصامت وهو مريض قلنا أصلحك الله حدث بحديث ينفعك الله به سمعته من النبي صلى الله عليه وسلم قال دعانا النبي صلى الله عليه وسلم فبايعناه فقال فيما أخذ علينا أن بايعنا على السمع والطاعة في منشطنا ومكرهنا وعسرنا ويسرنا وأثرة علينا وأن لا ننازع الأمر أهله إلا أن ترو كفرا بواحا عندكم من الله فيه برهانDari Junadah bin Abi Umayyah radliyallaahu ’anhu ia berkata, Kami masuk ke rumah ’Ubadah bin Ash-Shaamit ketika ia dalam keadaan sakit dan kami berkata kepadanya : ’Sampaikan hadits kepada kami – aslahakallah – dengan hadits yang kau dengar dari Rasulullaah shallallaahu ’alaihi wasallam yang dengannya Allaah akan memberi manfaat kepada kami”. Maka ’Ubadah bin Ash-Shaamit berkata : ”Rasulullaah shallallaahu ’alaihi wasallam memanggil kami kemudian membaiat kami. Dan diantara baiatnya adalah agar kami bersumpah setia untuk mendengar dan taat ketika kami semangat atau pun tidak suka, ketika dalam kemudahan ataupun dalam kesusahan, ataupun ketika kami diperlakukan secara sewenang-wenang. Dan hendaklah kami tidak merebut urusan kepemimpinan dari ahlinya (orang yang berhak). Beliau shallallaahu ’alaihi wasallam berkata : ”Kecuali jika kalian melihat kekufuran yang nyata, yang kalian memiliki bukti di sisi ALLAAHﷻ” HR. Bukhari no. 6647.Dalam hadits di atas sahabat yang bernama 'Ubadah bin Ash-Shaamit menceritakan bahwa pada masa Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wassallam ia pernah berbai'at kepada beliau untuk mendengar dan taat baik di saat lapang mau pun di saat sempit, di saat bersemangat mau pun di saat malas, dan tetap taat meski pun di abaikan, dan tidak boleh merebut kekuasaan dari sang pemimpin, kecuali jika sang pemimpin tersebut telah melakukan suatu perbuatan kekufuran, yang mana kekufurannya tersebut bisa di buktikan berdasarkam dalil dari nash-nash Qur'an dan sunnah.Jadi berdasarkan hadits di atas, sesungguhnya batas ketaatan seorang muslim kepada pemimpinnya itu selama mereka tidak melakukan suatu amalan yang termasuk kedalam amalan kekufuran, namun mana kala pemimpin tersebut telah melakukan suatu amalan yang termasuk kedalam amalan kekufuran, maka saat itu kewajiban untuk taat kepadanya telah gugur.Dan sesungguhnya di antara amalan yang termasuk kedalam amalan kekufuran yaitu tidak memutuskan perkara berdasarkan hukum ALLAAHﷻ.ALLAAHﷻ berfirman,وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ Barang siapa yang tidak memutuskan (perkara) menurut apa yang diturunkan ALLAAH, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.QS: Al-Ma'idah 44.Dalam ayat di atas ALLAAHﷻ mengatakan bahwa barang siapa yang tidak memutuskan (perkara) berdasarkan apa (hukum) yang telah di turunkan ALLAAHﷻ, maka mereka adalah orang-orang yang kafir.Maka berdasarkan ayat di atas, sesungguhnya seorang pemimpin apa bila tidak mau memutuskan perkara berdasarkan hukum ALLAAHﷻ, dan malah memutuskan perkara menggunakan hukum jahiliyyah, sesungguhnya ia telah terjatuh kedalam kekafiran.Dan jika seorang pemimpin telah terjatuh kedalam kekafiran, yang mana kekafirannya tersebut dapat di buktikan berdasarkan nash-nash dari Qur'an dan hadits, maka kewajiban seorang muslim untuk taaat kepadanya telah gugur.Sebab pada saat itu pemimpin tersebut bukan lagi sebagai ulil amri minkum (pemimpin orang-orang beriman), akan tetapi telah menjadi ulil amri minhum (pemimpin orang-orang kafir).Ada pun yang di masksud sebagai ulil amri minkun itu adalah ulil amri yang apa bila terjadi perbedaan pendapat di antara orang-orang beriman, maka ia akan mengembalikan penyelesaian perbedaan pendapat tersebut merujuk kepada ALLAAHﷻ (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnah).ALLAAHﷻ berfirman,يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاًHai orang-orang yang beriman, taatilah ALLAAH dan taatilah Rasul dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada ALLAAH (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada ALLAAH dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.QS: An-Nisa' 59.Dalam ayat di atas ALLAAHﷻ memerintahakan kepada orang-orang yang beriman untuk taat kepada ALLAAHﷻ, Rasul dan ulil amri minkum, lalu jika terjadi perbedaan pendapat, maka perintah-Nya adalah agar mengembalikan penyelesaian perbedaan pendapat tersebut merujuk kepada ALLAAHﷻ (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnah), dan hal itu, yaitu mengembalikan penyelesaian perbedaan pendapat merujuk kepada Al-Qur'an dan Sunnah adalah bentuk bukti akan keimanan kepada ALLAAHﷻ dan hari Akhir.Oleh sebab itu, apa bila kemudian ada pemimpin yang tidak mau mengembalikan penyelesaian perbedaan pendapat merujuk kepada ALLAAHﷻ (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnah), sesungguhnya pada hakikatnya ia bukanlah termasuk orang yang beriman kepada ALLAAHﷻ dan hari akhir, dan itu artinya ia adalah orang yang kafir.Maka jika ada pemimpin yang demikian itu, sesungguhnya ia bukanlan ulil amri minkum, tetapi ia adalah ulil amri minhum, sehingga tidak ada kewajiban bagi umat Islam untuk taat kepadanya sebagaimana ketaatan yang di perintahkan ALLAAHﷻ dan Rasul-Nya dalam ayat dan hadits-hadits di atas.MENGENAL ULIL AMRI MAKNA SYAR'I1. Imam Asy-Syaukani berkata :وأولي الأمر هم : الأئمة ، والسلاطين ، والقضاة ، وكل من كانت له ولاية شرعية لا ولاية طاغوتية“Ulil amri adalah para imam, penguasa, hakim dan setiap orang yang memiliki kekuasaan syar’i dan bukan kekuasaan yang bersifatkan thoghut.” (Fathul Qadir, Asy-Syaukani, 1/556)2. Fatawa Syekh Ibnu Baz. Tahqiq Asy-Syuwai'ir jilid 1 hal. 117, beliau berkata:كما أنه ليس كل حاكم - سواء كان ملكا أو رئيس جمهورية - يسمى أمير المؤمنين, وإنما أمير المؤمنين من يحكم بينهم بشرع الله ويلزمهم به, ويمنعهم من مخالفته, هذا هو المعلوم بين علماء الإسلام والمعروف بينهم"Sebagaimana tidaklah setiap pemimpin baik itu raja ataupun presiden dinamakan Amirul Mukminin. Yang dinamakan Amirul Mukminin HANYALAH orang yg memerintah atas mereka (rakyat) dengan SYARIAT ALLAAHﷻ dan MENGHARUSKAN mereka dengan syariat itu serta MELARANG mereka menyelisihinya. Inilah yg sudah diketahui di kalangan para ulama Islam dan yg dikenal di kalangan mereka."3. Ibnu Taimiyyah: Penguasa Yang Tidak Berhukum Dengan Syariat ALLAAHﷻ Bukan Ulil AmriSyaikh Abdullah Ibn Abdil Hamid al-Atsari rahimahullah dalam kitabnya yang berjudul “Al-Wajiz Fii Aqiidati as-Salaf ash-Shalih Ahli Sunnah Wal Jama’ah” menukil perkataan Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah rahimahullah dalam kitabnya Minhaj as-Sunnah (1/146), bahwa penguasa yang tidak berhukum dengan syariat ALLAAHﷻ maka ia bukanlah ulul Amri (pemimpin kaum muslimin) yang wajib ditaati.Beliau berkata dalam hasyiah kitab tersebut bahwa Ibn Taimiyyah rahimahullah berkata:وأما من عطل منهم شرع الله ولم يحكم به وحكم بغيره ؛ فهؤلاء خارجون عن طاعة المسلمين فلا طاعة لهم على الناس ؛ لأنهم ضيعوا مقاصد الإمامة التي من أجلها نُصبوا واستحقوا السمع والطاعة وعدم الخروج ، ولأن الوالي ما استحق أن يكون كذَلك إلا لقيامه بأمور المسلمين ، وحراسة الدين ونشره ، وتنفيذ الأحكام وتحصين الثغور ، وجهاد من عاند الإسلام بعد الدعوة ، ويوالي المسلمين ويعادي أعداء الدين ؛ فإذا لم يحرس الدين ، أو لم يقم بأمور المسلمين ؛ فقد زال عنه حق الإمامة ووجب على الأُمة في حينها - متمثلة بأهل الحل والعقد الذين يرجع إِليهم تقدير الأمر في ذلك- خلعه ونصب أخر ممن يقوم بتحقيق مقاصد الإمامة إن استطاعوا ذلك ولم يترتب عليه مفسدة أعظم ؛ فأهل السنة عندما لا يجوزون الخروج على الأئمة بمجرد الظلم والفسوق فإنهم يريدون الإمام الذي يحكم بشرع الله تعالى لأن الفجور والظلم لا يعني تضييعهم للدين لأن السلف الصالح لم يعرفوا إمارة لا تحافظ على الدين فهذه عندهم ليست بإمارة شرعية أصلا ، وإنما الإمارة هي ما تقيم الدين ثم بعد ذلك قد تكون إمارة بَرة ، أو إِمارة فاجرةDan adapun pemimpin-pemimpin yang menyia-nyiakan syariat ALLAAHﷻ dan tidak berhukum dengannya bahkan dia berhukum dengan hukum selain hukum ALLAAHﷻ, maka mereka tidak termasuk dari pemimpin-pemimpin yang wajib bagi kaum muslimin untuk taat kepada mereka. Karena itu, tidak ada kewajiban bagi manusia menaati mereka. Sebab mereka telah menyia-nyiakan tujuan dari pengangkatan diri mereka sebagai pemimpin, dimana karena tujuan itulah mereka diangkat yang menjadikan mereka memiliki hak untuk didengar dan ditaati serta tidak khuruj (keluar/memberontak) dari pemerintahan mereka. Karena sesungguhnya seorang pemimpin, dia tidak berhak untuk menjadi pemimpin kecuali melaksanakan urusan-urusan kaum muslimin, menjaga agama, menyebarkannya,melaksanakan hukum-hukumnya, menjaga kotanya, berjihad terhadap orang-orang yang melawan islam setelah tegaknya dakwah kepada mereka, mencintai kaum muslimin dan memusuhi orang-orang yang memusuhi agama.Maka jika seorang pemimpin tidak menjaga agama, atau tidak mengurusi urusan-urusan dan kepentingan kaum muslimin, maka hilanglah dari dirinya hak kepemimpinannya, lalu wajib bagi umat saat itu seperti ahlul halli wal aqdi yang kembali kepada mereka penetapan perkara ini untuk menurunkannya dari jabatannya, dan mengangkat orang lain yang dapat melaksanaan tujuan kepemimpinan syar’iyyah, jika mereka mampu melakukan itu dan tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar.Sesungguhnya Ahlusunnah ketika tidak membolehkan khuruj (keluar/memberontak) dari pemimimpin yang fasik dan zhalim maka YANG MEREKA MAKSUDKAN ADALAH PEMIMPIN YANG BERHUKUM DENGAN SYARIAT ALLAH TA'ALA, karena kefasikan dan kezhaliman tidak berarti menyia-nyiakan agama. PARA SALAF ASH SHALIH TIDAK MENGENAL KEPEMIMPINAN YANG TIDAK MENJAGA AGAMA. Maka kepemimpinan model seperti ini bagi mereka bukanlah kepemimpinan syar’i secara asalnya. Sesungguhnya kepemimpinan syar’i itu hanyalah yang menegakkan agama, lalu setelah itu diantaranya kadang ada yang baik dan kadang ada yang zhalim. (Al-Wajiz Fi Aqiidati as-Salaf ash-Shalih Ahli Sunnah Wal Jama’ah hal. 172)Salafi Murjiah yg mengangkat thogut sebagai Ulil amri, mereka berusaha mengqiaskan bahawa para thaghut pada harini juga tidak boleh dikafirkanTerkadang Salafi munafiqin+murji'ah ni. Bawa syubahat yang susah nak dicerna akal. Tidak bezakan waqi uruf yang ada pada zaman imam ahmad rh di saat terjadinya fitnah khalqul quran diperingkat awal. Kebanyakkan munafiqin+murji'ah menggangap waqi zaman harini seperti waqi zaman imam ahmad rh. Salafi Munafiqkin+Murji'ah tidak bezakan tentang khalifah al makmun yang melaksanakan hukum ALLAAH pada yang sama munafiqin+murji'ah mengqiaskan seolah-olah imam ahmad rh hidup waqi dizaman sekarang yang menerapkan sistem demokrasi.Salafi Munafiqin+murji'ah suka pukul rata. Seolah-olah kekafiran al quran makhluk itu semacam sama level(tingkatan kekafiran) seperti berhukum dengan hukum selain ALLAAH dalam bab tasyrii qawanin wadl'iyyah(undang2 buatan seperti ilyasiq/demokrasi)Merungkai syubahat pertama. 1]Soalan Salafi munafiq+murji'ah. Selalunya kita dapati mereka mengatakan imam ahmad rh tidak kafirkan khalifah al makmun kerana terjadi fitnah khalqul quran. Maka salafi munafiq+murji'ah berusaha mengqiaskan bahawa para thaghut pada harini juga tidak boleh dikafirkan. Jawaban.Wahai Salafi Murjiah Betulkah imam ahmad rh tidak mengkafirkan khalifah al makmun? Ini tentang fitnah yang berlaku berkenaan al quran makhluk. Ketahuilah kisah ini setelah khalifah al makmun telah meninggal dunia. =Terdapat riwayat yang kuat dari Imam Ahmad -rahimahullah- bahwasanya Beliau berkata sebagaimana yang ada di dalam Kitab As Sunnah karya Al Khallal ( 5/95 ), dimana Beliau berkata : "Ahmad Bin Muhammad Bin Mathar mengkhabarkan kepada Saya, Dia berkata ", : " Abu Thalib menceritakan kepada Kami. Dia berkata ", : " Saya berkata kepada Abu 'Abdillah ", : "Sesungguhnya Mereka pernah melewati sebuah perkuburan seseorang di Thursus [-disebuah kota di perbatasan antara Anthakiyah, Halab, dan negara Romawi-]. Penduduk Thursus berkata ", : " Semoga ALLAAH Ta'ala tidak merahmati orang Kafir ".Abu 'Abdillah berkata, : " Ya, semoga ALLAAH Ta'ala TIDAK MERAHMATINYA. ORANG INILAH yang MERINTIS(melakukan) HAL INI DAN MENDATANGKAN HAL INI "... Disebutkan di dalam sejarah bahwasanya Khalifah Al Makmun itu mati di Thursus. Maka perhatikan. Maksud perkataan Imam Ahmad -rahimahullah- bahwasanya " ORANG INILAH YANG MERINTIS HAL(Melakukan) INI DAN MENDATANGKAN HAL INI" yakni bermaksud tentang FITNAH KHALQUL QUR'AN (berlaku fitnah akibat penguasa yang mengharuskan semua orang untuk mengatakan perkataan bahwasanya Al Qur'an adalah makhluq pada waqi zaman itu )..."khalas. [Sebagian besar kutipan riwayat ini berasal dari Asy Syaikh Abu 'Abdirrahman Al Atsariy Shulthan Bajjad Al Utaibiy -rahimahullah- di dalam kitab Beliau, Al Haqqul Yaqin ].. Kesimpulannya, Awal kejadian fitnah khalqul quran berlaku hal-hal khofiyyah berlaku hingga ramai ulama terperangkap didalamnya tersamar. Tetapi Apabila fitnah khalqul quran itu sudah diambik alih 70 ulama jahmiyyah,maka fitnah itu naik kepada derajat tersebar luas untuk ditaati dan diikuti dan khalifah al maklum memainkan peranannya sebagai pemimpin mengarahkan kebanyakkan orang untuk menyakini bahawa al quran adalah makhluk Allaah hal ini maklum minaddien bidhorurah (perkara yang pasti dalam agama Islam), fitnah itu sudah maklum(secara zahiriyyah).Cuba bayangkan, jika imam ahmad rh tidak melawan bida'ah khalqul quran pada waqi zamannya. Sudah pasti kita semua harini akan terkena fitnah khalqul quran. Oleh sebab itu, wajib menghunus pedang takfir, barangsiapa menyakini al quran adalah makhluk ALLAAH. Maka orang tersebut kafir tanpa diragui. Agak-agak apa peranan ulama suu' jahmiyyah murtaddun pada waqi zaman sekarang? Dimana ulama suu' akan beristihad bahwa tidak boleh mengkafirkan para thaghut kerana imam ahmad rh tidak mengkafirkan khalifah al makmun? Persoalan sekarang, adakah khalifah al makmun lakukan(bida'ah khalqul quran) itu sama kedudukan dengan para thaghut harini yang melakukan kesyirikan at tasyrii qawanin wadl'iyyah (undang2 buatan seperti ilyasiq moden/demokrasi) wahai munafiqin+murji'ah?. _________________________________________________Merungkai syubahat kedua.2]Soalan kedua, Salafi munafiqin+murji'ah selalu mempersoalkan, Kenapa imam ahmad rh tidak memberontak(memerangi/angkat senjata) kepada khalifah al makmun? Jawaban.DIbawah ini ada jawapan yang jelas apa yang dikatakan oleh ibn taimiyyah rh. Berkenaan waqi dizamannya berlaku hukum ilyasiq oleh jengish khan. Persoalan munafiq+murji'ah kena jawab. Adakah waqi zaman imam ahmad rh dipimpin khalifah al makmun adakah sama keadaannya dengan waqi zaman ibn taimiyyah rh yang dipimpin oleh jengish khan? MarI ikuti kisah dibawah.=Suatu hari di saat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (رحمه الله) sedang sibuk mengobarkan semangat jihad penduduk Syam dalam menghadapi pasukan Mongol dari Yaman di bawah pimpinan Qadzan yang sebenarnya mereka semua telah memeluk Islam.Maka datanglah beberapa Ulama dari Yaman yang sengaja dikirim oleh Qadzan untuk menghujjah Ibnu Taimiyyah (رحمه الله).Berkatalah ulama-ulama ini:“Wahai Syaikh yang alim, kenapa engkau mengobarkan semangat rakyat untuk memerangi saudara mereka?Bukankah Mongol sudah memeluk Islam?Dan kenapa pula engkau menyuruh umat Islam memberontak pada pemimpin mereka, bukankah itu ciri-ciri Khawarij yang memberontak pada Ali?Sebenarnya anda ini ulama terdepan dari mazhab Hambali. Tetapi kenapa pula engkau menyelisihi Imam Ahmad, bukankah Imam Ahmad telah melarang rakyat Irak memberontak pada Al Makmun waktu itu?”Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (رحمه الله) menjawab:“Katakan padaku, adakah Al Makmun menetapkan suatu hukum di luar konteks Kitabullah dan Sunnah?”Ulama-ulama Yaman menjawab:“Demi ALLAAH, Tidak”Syaikhul Islam (رحمه الله) bertanya lagi:“Adakah Al Makmun membuat suatu kitab tentang hukum-hukum dasar negara dan kehidupan kaum muslimin selain dari apa yang telah ia dapatkan dari kitabullah dan Sunnah ?”Ulama Yaman menjawab;“Demi ALLAAH, tidak”Kemudian beliau (رحمه الله) bertanya kembali:“Bila kalian mengakui bahwa Al Makmun tidak pernah membuat suatu hukum yang menyelisihi Al-Quran dan Assunnah? Terus kenapa kalian menyamakan Al Makmun yang senantiasa menjaga dan memelihara syariat ALLAAH dan Sunnah Rasulullaah dengan seorang Qadzan, raja Mongol sudah maklunat dengan jelas dan bukti-bukti pada kalian bahwa ia telah memperlakukan suatu hukum di luar hukum agama ini yang telah tersusun dalam satu kitab bernama ’Ilyasiq’..?”(Al-Bidayah Wa An-Nihayah, Ibnu Katsir, 13/360)Kesimpulannya. Untuk kaum salafi munafiq+murji'ah kalian perlu sedar bahawa waqi zaman pada Fasa-fasa ulama terkadang berbeza dengan reality yang terjadi sekarang,terkadangnya sama. Bayangkan jika para thaghut itu tidak dikafirkan kerana menerapkan hukum demokrasi syirik. Sudah tentu ibn taimiyyah rh juga tidak mengkafirkan jengish khan yang menerapkan hukum ilyasiq syirik. Apakah kalian lebih mengerti dari waqi zaman ibn taimiyyah rh? Adakah kalian mahu samakan para thaghut harini sama seperti khalifah al makmun yang menerapkan hukum kitabullah dan sunnah? Sedangkan para thaghut itu menerapkan hukum demokrasi syirik. Maka perhatikan baik-baik perbahasan ini. Fitnah khalqul quran yang dilakukan oleh al makmun berdiri pada satu sisi. Manakala kebaikan al makmun menerapkan hukum Allaah dari kitabullah dan sunnah berdiri pada satu sisi. Jangan cuba gaulkan semuanya seakan-akan sama apa yang dilakukan oleh al makmun dengan para thaghut harini. Faham???Selesai.Wallahu a'lam..Hadaanallah waiyyakum ajma'in•═════◦•◉✿◉•◦═════• … .#pelajaritauhid ☝️

Gambar

بسم الله الرحمن الرحيم..... ⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/10446-Berkata Sebagian Salaf: "Orang-orang mencari kemuliaan lewat pintu-pintu para penguasa dan mereka tidak akan mendapatkannya kecuali hanya pada ketaatan kepada Allah."⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/10447

Gambar

بسم الله..... Dijual madu hutan murni. Harga 1 botol 120 ribu, botol itu yg di tengah , yg agak tinggi - itu harganya 125 ribu. KLO ada yg berminat - singgah di kios kita - Kios Al Madinah Pinotu dan Antum bisa beli madi hutan murni ini yg ada banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan seluruh tubuh. Madu ini cocok untuk Orang2 yg umurnya berbada2 - bisa minum orang dewasa, bisa minum anak2, bisa juga minum orang tua. Semoga bostinggan ini bermanfaat untuk semua

Gambar