Langsung ke konten utama
بسم الله الرحمن الرحيم..... Pertanyaan:Apakah benar kalau khatib rutin berdo'a saat khutbah itu bid'ah?.Jawaban:Ada dari Ahli 'Ilmi seperti Asy-Syaikh Muqbil Al-Wadi'i Rahimahullah berpendapat demikian, beliau berkata:للحاجة لا بأس بذلك، أما الاستمرار فهو يُعد بدعة، في آخر كل خطبة وهو يدعو هذا لم يثبت عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم "Dengan adanya kebutuhan maka tidak mengapa untuk berdo'a, adapun selalu berdo'a maka ini dianggap bid'ah, pada akhir setiap khutbah khatib berdo'a, ini tidak shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam."Akan tetapi yang benarnya tidaklah demikian, karena tidak ada satupun riwayat menyebutkan secara sempurna naskah khutbah Jum'at Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dari awal khutbah hingga akhirnya, yang teriwayatkan secara utuh hanya khutbah hajah, adapun isi khutbah beliau setelah khutbah hajah hingga akhir khutbah maka tidak ada riwayatnya secara utuh. Tatkala keberadaanya demikian maka tentu akan muncul berbagai persepsi, oleh karenanya selama berdo'a di saat khutbah yang dilakukan oleh setiap khatib itu ada asalnya dan telah shahih dilakukan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam maka dapat dianggap sebagai Sunnah dan bukan bid'ah sama sekali, di dalam riwayat Muslim dari 'Umarah bin Ruaibah, beliau berkata: لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَزِيدُ عَلَى أَنْ يَقُولَ بِيَدِهِ هَكَذَا. وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ الْمُسَبِّحَةِ"Sungguh benar-benar aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak lebih dari mengangkat tangannya demikian, beliau mengisyaratkan dengan jarinya yang telunjuk."Di dalam riwayat Ahmad dengan lafazh:رأيتُ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ وهو يَخطُبُ إذا دَعا يقولُ هكذا، ورفَعَ السَّبَّابةَ وحْدَها"Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam keadaan berkhutbah, jika dia berdo'a maka beliau berbuat demikian, beliau mengangkat jari telunjuknya saja."Dengan adanya dalil yang menetapkan berdo'a di saat khutbah seperti itu maka boleh membawa kepada keumumannya dalam setiap khutbah termasuk Sunnah bagi khatib untuk berdo'a. Terlebih lagi ketika dibutuhkan padanya, dan kita sebagai orang-orang beriman pasti butuh terhadap do'a, terkhusus do'a ampunan yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala perintahkan:فَٱعۡلَمۡ أَنَّهُۥ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ وَلِلۡمُؤۡمِنِینَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِ"Maka ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, dan minta ampunlah terhadap dosamu, terhadap dosa orang-orang beriman laki-laki dan perempuan." [Surat Muhammad: 19].Dan termasuk adab dalam berdo'a adalah mengawali dengan shalawat, berkata Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ لْيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ لْيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ"Jika berdo'a salah seorang di antara kalian maka hendaklah memulai dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu'Alaihi wa Sallam, lalu berdo'a setelah itu sesukanya."Sangat pas dan tepat bila khatib memulai membaca shalawat sebelum berdo'a di dalam khutbahnya, yang ini masuk pada keumuman dari perkataan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:إِنَّ مِن أفضلِ أيَّامِكُم يومَ الجمعةِ "Sungguh termasuk paling utamanya hari-hari kalian adalah hari Jum'at."Lalu beliau menyebutkan beberapa keutamaan hari Jum'at dan setelah itu beliau berkata:فأكْثِروا عليَّ مِنَ الصَّلاةِ فيهِ فإنَّ صلاتَكُم معروضةٌ عليَّ"Maka perbanyaklah oleh kalian bershalawat kepadaku pada hari Jum'at tersebut, karena sungguh shalawat kalian itu tersampaikan kepadaku."Dijawab oleh:Abu Ahmad Al-Khidhir pada hari Senin, 19 Rabi'ul Awwal 1446 / 23 September 2024 di Cipancur Bogor.⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/10485⛵️ https://alkhidhir.com/fiqih/disyariatkan-bershalawat-dan-berdoa-setiap-khutbah-jumat/
Postingan populer dari blog ini
Komentar
Posting Komentar