Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

بسم الله الرحمن الرحيم..... 💥Yang mencintai Allah itu banyak,padahal Allah telah menyediakan azab untuk mereka..!!Lantas bagaimanakah dengan orang yang tidak mencintai Allah atau lebih mencintai makhluk daripada Allah..?Allah berfirman :وَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّتَّخِذُ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اَنۡدَادًا يُّحِبُّوۡنَهُمۡ كَحُبِّ اللّٰهِؕ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ؕ وَلَوۡ يَرَى الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡٓا اِذۡ يَرَوۡنَ الۡعَذَابَۙ اَنَّ الۡقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيۡعًا ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيۡدُ الۡعَذَابِ‏Dan di antara manusia ada orang yang menyembah selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (QS Al Baqarah: 165)Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah Ta’ala menyebutkan tentang kondisi orang-orang musyrik ketika hidup di dunia dan ketika berada di akhirat. Mereka itu telah mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah, yaitu (sesembahan-sesembahan) tandingan. Mereka menyembahnya di samping menyembah Allah. Dan mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Dia itu adalah Allah yang tidak ada sesembahan yang hak, kecuali Dia. Tidak ada yang sanggup menentang-Nya. Tidak ada yang bisa menandingi-Nya dan tiada sekutu bersama-Nya. Di dalam Ash-Shahihain (Sahih Bukhari dan Muslim) dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ’anhu, dia berkata, ‘Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dosa apakah yang terbesar?’ Beliau menjawab, ‘Yaitu engkau mengangkat selain Allah sebagai sekutu bagi-Nya, padahal Dialah yang menciptakanmu.’ Sedangkan firman Allah, ‘Adapun orang-orang beriman lebih dalam cintanya kepada Allah.’ Hal itu dikarenakan kecintaan mereka (orang yang beriman) ikhlas untuk Allah dan karena kesempurnaan mereka dalam mengenali-Nya, penghormatan, dan tauhid mereka kepada-Nya. Mereka tidak mempersekutukan apapun dengan-Nya. Akan tetapi, mereka hanya menyembah-Nya semata, bertawakal kepada-Nya, dan mengembalikan segala urusan kepada-Nya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 1: 262)Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Allah Ta’ala mengabarkan bahwasanya barangsiapa yang mencintai sesuatu selain Allah sebagaimana mencintai Allah Ta’ala, maka dia termasuk kategori orang yang telah menjadikan selain Allah sebagai sekutu. Syirik ini terjadi dalam hal kecintaan bukan dalam hal penciptaan dan rububiyah. Karena sesungguhnya mayoritas penduduk bumi ini telah mengangkat selain Allah sebagai sekutu dalam perkara cinta dan pengagungan.” (dinukil dari Fathul Majid, hal. 320)Syekh Hamad bin ‘Atiq rahimahullah menjelaskan, “Orang-orang musyrik itu menyetarakan sesembahan mereka dengan Allah dalam hal kecintaan dan pengagungan. Inilah pemaknaan ayat tersebut sebagaimana dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah…” (Ibthaalu Tandiid, hal. 180)Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan, “Penyetaraan semacam itulah yang disebutkan di dalam firman Allah Ta’ala tatkala menceritakan penyesalan mereka di akhirat ketika berada di neraka. Mereka berkata kepada sesembahan-sesembahan dan sekutu-sekutu mereka dalam keadaan mereka sama-sama mendapatkan azab,تَٱللَّهِ إِن كُنَّا لَفِی ضَلَـٰلࣲ مُّبِینٍ إِذۡ نُسَوِّیكُم بِرَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ“Demi Allah, dahulu kami di dunia berada dalam kesesatan yang nyata, karena kami mempersamakan kamu dengan Rabb semesta alam.” (QS. Asy-Syu’ara’: 97-98)(dinukil dari Fathul Majid, hal. 320-321)Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “Kecintaan orang-orang yang beriman lebih dalam dikarenakan kecintaan tersebut adalah kecintaan yang murni yang tidak terdapat noda syirik di dalamnya. Sehingga kecintaan orang-orang yang beriman menjadi lebih dalam daripada kecintaan mereka (orang-orang kafir) kepada Allah.” (Al-Qaul Al-Mufid, 2: 4-5)

Gambar

بسم الله الرحمن الرحيم..... Berkata Al-Imam Ibnul Qayyim semoga Allah merahmatinya: "Manusia yang paling besar kekecewaannya adalah orang yang bergantung kepada selain Allah."⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/10609

Gambar

بسم الله الرحمن الرحيم.....Ibnul Qayyim رحمه الله menjelaskan bahwasanya di hari Jum'at itu terdapat waktu ijabah, yaitu waktu dimana doa-doa diijabah oleh Allah.Kemudian beliau menjelaskan bahwa dalam hal ini para ulama berbeda pendapat terkait waktu ijabah tersebut. Apakah waktu tersebut masih ada atau sudah tidak ada lagi. Dalam hal ini ada dua pendapat. Sebagaimana khilaf dalam hal ini dinukil oleh Ibn Abdil Barr dan selainnya.Adapun para ulama yang berpendapat bahwa waktu ijabah itu masih ada, maka mereka juga berbeda pendapat. Apakah waktu tersebut pada hari itu telah tertentukan atau tidak menentu. Ada dua pendapat para ulama dalam hal ini.Kemudian para ulama yang berpendapat bahwa waktu tersebut tidak menentu juga berbeda pendapat, apakah dia berpindah-pindah pada hari itu atau tidak. Dalam hal ini ada dua pendapat juga.Adapun para ulama yang berpendapat bahwa waktu tersebut telah tertentukan, mereka berbeda pendapat menjadi sebelas pendapat:1. Dari terbit fajar sampai matahari terbit. Kemudian dari setelah shalat Ashar sampai matahari terbenam. Ibnul Mundzir meriwayatkan ini dari Abu Hurairah.2. Ketika matahari tergelincir. Ibnul Mundzir meriwayatkan ini dari al-Hasan al-Bashri dan Abul Aliyah.3. Ketika muadzin mengumandangkan adzan pada saat shalat Jumat. Ibnul Mundzir meriwayatkan hal ini dari Aisyah.4. Yaitu ketika imam duduk diatas mimbar untuk berkhuthbah sampai selesai. Ibnul Mundzir meriwayatkan hal ini dari al-Hasan al-Bashri.5. Yaitu waktu ketika shalat Jumat dilaksanakan. Ini perkataan Abu Burdah.6. Saat matahari tergelincir sampai shalat ditegakkan. Ini pendapat Abu as-Sawwar al-Adawi.7. Saat matahari meninggi sejengkal hingga sehasta. Ini pendapat Abu Dzar.8. Antara Ashar sampai matahari terbenam. Ibnul Mundzir meriwayatkan bahwa ini pendapat Abu Hurairah, Atha, Abdullah ibn Salam, Thawus.9. Akhir waktu Ashar. Ini pendapat Ahmad dan mayoritas Shahabat dan Tabiin.10. Ketika imam keluar sampai selesai shalat. Ini pendapat an-Nawawi dan selainnya.11. Waktu ketiga di siang harinya. Ini pendapat Ka'ab dan Umar sebagaimana disebutkan oleh Ibn Qudamah.Dari semua pendapat ini Ibnul Qayyim menguatkan pendapat kedelapan bahwa waktu ijabah itu adalah antara Ashar sampai matahari terbenam.Namun Ibnul Qayyim juga berkata bahwa waktu dilaksanakannya shalat Jumat adalah waktu yang diharapkan padanya ijabah.Sumber: Zadul Ma'ad juz 1 hal 375-383.

Gambar
Gambar

بسم الله الرحمن الرحيم..... .Bajual di pasar Sigenti. Inilah rute jualan ana yang ana pergi bajual naik sepeda dari Malanggo ( dekat Sigenti) kita masuk semua pasar2 dan bajual di sana sampei Ampibabo dan Paranggi. Inilah areal di mana ana pergi bajual ke pasar-pasar naik sepeda. Pergi bajual parfum naik sepeda - itu bukan kemauanku tetapi ana pergi bajual naik sepeda karena terpaksa , karena ana harus mencari nafqah untuk istri dan anak2ku tapi ana tidak mampu dan tidak bisa membawa kendaraan lain karena penlihatan mata ana terbatas. Dan menjadikan sepeda sebagai kendaraan utama untuk semua kegiatan sehari2 ( bukan hanya Pakei untuk olahranga seperti bikin Orang2 kaya di Indonesia dan di mana2 ) TAPI DIJADIKAN SEPEDA SEBAGAI KENDARAAN UTAMA UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI ini ciri has budaya kita - para muhajirin dari negara2 Unisovet - Ukraina, Russia, Tajikistan, Uzbekistan, Kazakhstan, Belarus, Kirgizistan, Cecnya, Dagestan, Krimea, Moldova, Gruzis dan negara-negara lain. Dan ana mempertahankan kebiasaan dan budaya ini walaupun kitorang sudah menjadi Orang Sulawesi. DAN ciri2 has para muhajirin muslim dari Unisovet yg lain adalah - mereka kebanyakan berdagang dan berda'wah Sunnah wa Tawhid, berda'wah Khilaafah di mana pun mereka berada. Ini adalah Sunnah dan hal ini kita juga amalkan di mana pun kita berada. In Sya Allah kita dan semua mu'min berada dalam lindungan ALLAH Subhaanahu wa Ta'ala. Amin

Gambar