Langsung ke konten utama
بسم الله الرحمن الرحيم..... *MEMBONGKAR NASIONALISME*Jauhi agama nasionalisme, ingkari, jgn pakai simbol2 dan atributnya dan jangan ikut merayakan hari2 kemerdekaannya.Nasionalisme atau fanatisme kebangsaan (kesukuan) adalah karakter masyarakat jahiliah sebelum Islam.Mereka hidup berbangsa-bangsa atau bersuku-suku. Masing-masing bangga dan fanatik dengan kabilahnya/sukunya/bangsanya .Mereka bersaudara atas nama bangsa/sukunya.Yang bukan bangsa/sukunya dianggab bukan saudaranya.Masing-masing bangsa atau suku punya aturan sendiri-sendiri yang dibuat oleh elit-elitnya.Islam datang diantaranya untuk menghapus fanatisme kebanggaan kesukuan atau kebangsaan.Manusia dipersaudarakan oleh Alloh subhaanah dengan kalimat tauhid, dengan satu ikatan aqidah atau disatukan oleh iman (Islam). Sehingga bangsa-bangsa menjadi bersaudara tanpa batas bangsa/suku, ras ataupun wilayah.Disatukan Alloh ta'ala dalam satu kepemimpinan khilafah, satu wilayah, dengan satu ikatan yaitu ikatan iman (tauhid). Dipojok dunia manapun mukminin berada, maka ia bersaudara didunia dan akhirot.Inilah Islam.Dan berabad-abad Islam telah mengubur isme/paham nasionalisme (kebangsaan). Alloh subhaanah berkata,وَ اعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَ لَا تَفَرَّقُوْا، وَ اذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ عَلَيِكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا. وَ كُنْتُمْ عَلَى شَفَى حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِنْهَا. كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ.*_" Dan berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali (Dien) Alloh dan janganlah kalian bercerai berai. Dan ingatlah nikmat Alloh kepada kalian ketika kalian bermusuh-musuhan kemudian Alloh menyatukan hati-hati kalian, sehingga karena nikmatnya, kalian menjadi bersaudara. Padahal kalian (dimasa jahiliah) ditepi jurang neraka, maka Alloh menyelamatkan kalian darinya. Demikianlah Alloh menerangkan ayat-ayatnya supaya kalian mendapat petunjuk."_*[ Ali Imron : 103 ]Saat dunia Islam bangkit dari penjajahan barat kafirin diawal-awal atau pertengahan abad 20, merebaklah paham kebangsaan/nasionalisme yang memang sudah dikondisikan penjajah kafirin selama puluhan tahunmasa penjajahan. Jadilah negri-negeri Islam yang sebelum penjajahan barat bernaung dalam satu khilafah menjadi cerai berai oleh rasa fanatisme kebangsaan dan menjadi negara-negara kecil yang masing-masing berdaulat dan masing-masing menjadi negri tersendiri.*_Kenapa paham nasionalisme adalah paham sesat, kufur dan syirik ?_*◾ *1*.Fanatisme kebangsaan adalah karakter masyarakat jahiliah.Seruan kearahnya adalah seruan jahiliyah. Nasionalisme (qoumiyyah) adalah bagian dari ashobiyah yang terlarang oleh Islam.Rosululloh shollallohu 'alaihi wa salam berkata,*_" Siapa saja yang terbunuh dibawah panji buta, ia marah karena ashobiyah, atau berperang untuk ashobiyah, atau menyerukan ashobiyah, maka ia mati jahiliyah."_*[ HR. Ahmad dan Nasa'i ]◾ *2*.Paham nasionalisme mempersaudarakan manusia atas ikatan bangsa. Sehingga orang-orang yang mengaku muslim bersaudara dengan orang-orang kafir karena merasa satu bangsa atau satu negri.Padahal Alloh ta'ala mempersaudarakan mukminin karena ikatan iman bukan ikatan bangsa/wilayah.Mukminin tak bersaudara dengan kafirin dan berkasih sayang dengannya. Mukminin adalah waliyulloh sedang kafirin adalah 'aduwwulloh (musuh Alloh ta'ala). Perhatikanlah Alloh ta'ala berkata,إِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِيْنَ.*_" Sesungguhnya Alloh adalah musuh bagi orang-orang kafir "._*[Al Baqoroh : 98]Orang-orang beriman adalah wali Alloh sedangkan orang-orang kafir adalah wali setan (golongan setan).أَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ وَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا أَوْلِيَآءُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِنَ النُّوْرِ إِلَى الظُّلُمَاتِ . أُوْلَاءِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ.*_" Alloh adalah wali orang-orang beriman yang mengeluarkan mereka dari kegelapan (syirik) menuju cahaya (iman). Dan orang-orang kafir, wali-wali mereka adalah thogut (setan) yang mengeluarkan mereka dari cahaya (keimanan) menuju kegelapan (syirik). Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya."_*[ Al Baqoroh : 257 ]Bagaimana bisa mukminin bersaudara, saling mencintai (mahabbah) dan berkasih sayang (mawaddah) dengan musuh Alloh subhaanah. Sungguh kalau seorang muslim mencintai dan berkasih sayang kepada musuh Alloh subhaanah karena menganggapnya sebagai saudaranya atau ridho kepadanya atau diennya, maka dia kan jatuh pada kekufuran akbar, karena Al mahabbah dan Al mawaddah adalah termasuk muwalah kubro yang membatalkan keimanan. Alloh subhaanah berkata, وَ مَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَاِنَّهُ مِنْهُمْ.*_" Barangsiapa diantara kalian bertawalli kepada mereka, maka dia termasuk golongan mereka."_*[ Al Maidah : 51 ]Sesuai kandungan kalimat tauhid laa ilaaha illalloh, muslimin diperintahkan oleh Alloh berlepas diri, menjauhi, membenci orang-orang kafir dan memposisikanya sebagai musuh. Alloh ta'ala menghikayahkan sikap nabi Ibrohim 'alaihissalam dan orang-orang beriman yang bersamanya yang berlepas diri dari kaumnya yang musyrik,قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيْمَ وَ الَّذِيْنَ مَعَهُ إِذْ قَالُوْا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَأٓءُ مِنْكُمْ وَ مِمَّا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَ بَدَا بَيْنَنَا وَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَ الْبَغْضَآءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَحْدَهُ*_" Sungguh telah ada teladan yang baik bagi kalian pada diri Ibrohim dan orang-orang yang bersamanya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, 'Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian ibadahi selain Alloh, kami ingkari kalian, dan nampaklah antara kami dan kalian permusuhan dan kebencian selamanya hingga kalian mengimani Alloh saja..."_*[ Al Mumtahanah : 4 ]Alloh ta'ala juga melarang mukminin bertawalli dengan orang-orang kafir,يَا أَيُّهَا الَّذِينَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَآءَ.*_" Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan Yahudi dan Nasroni sebagai wali-wali kalian."_*[ Al Maidah : 51 ]يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا عَدُوِّي وَ عَدُوَّكُمْ أَوْلِيَآءَ*_" Wahai orang-orang yang beriman, janganlan kalian menjadikan musuhku dan musuh kalian sebagai wali-wali (kalian)..."_*[ Al Mumtahanah : 4 ]➡️ Sungguh, apa yang diajarkan oleh agama kebangsaan (nasionalisme) adalah kerusakan dan menghancurkan aqidah seorang muslim. Karena , dien batil nasionalisme menggugurkan atau merusak aqidah Al wala' wal baro'. Al wala' wal baro' adalah realisasi atau prakteknya tauhid. Tak mengamalkan Al wala' wal baro', maka tiada tauhid.◾ *3*.Negara yang menganut paham nasionalisme akan membuat sistem atau aturan/UU yang mencakup atau yang disepakati semua elemen bangsa, baik yang kafir maupun yang mukmin. Maka mereka akan membuat UU yang digodok bersama, disepakati dan diundangkan. Maka, otomatis syariat Alloh ta'ala tak akan dipakai karena tak bisa diterima semua elemen bangsa.Contohnya Indonesia.Karena ini negara kebangsaan maka dibuatlah Pancasila dan UUD 45 yang dianggab bisa diterima semua elemen termasuk kafirin dari berbagai spesies. Akhirnya syariat Alloh subhaanah dibuang karena tidak mencerminkan nasionalisme. Bahkan dianggap kejahatan.Para pejuang syariat dianggab tidak nasionalis atau pancasilais bahkan dianggab pemecah belah persatuan. Inilah efek dahsyat nasionalisme, penyingkiran Dienulloh.Dan inilah tujuan barat meniupkan paham nasionalisme yaitu memecah belah dunia Islam dan menghancurkan Islam supaya tak tegak dimuka bumi. Nasionalisme menjadi senjata yang efektif bagi orang-orang kafir untuk menghadang tegaknya Islam dimuka bumi .Dari paham kebangsaan inilah lahir paham demokrasi, sekularisme, pluralisme (kebinekaan), hukum buatan, ideologi hasil olah akal, dsb. Pendeknya, dari paham kebangsaan inilah lahir sistem kufur dan penyingkiran syariat Alloh ta'ala. Adanya sistem eksekutif, legislatif (parlemen) dan yudikatif adalah hasil dari paham kebangsaan, bertolak belakang dengan aqidah Islam.Sedangkan Alloh ta'ala telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin,إِتَّبِعُوْا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَ لَا تَتَّبِعُوْا مِنْ دُوْنِهِ أَوْلِيَآءَ. قَلِيْلًا مَا تَذَكَّرُوْنَ.*_" Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Robb kalian dan jangan kalian ikuti pimpinan (ikutan) selainnya. Amat sedikit sekali kalian mengambil pelajaran "._*[ Al A'rof : 3 ]فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآأَنْزَلَ اللّٰهَ وَ لَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ.*_" Maka hukumilah diantara mereka dengan apa yang diturunkan Alloh dan jangan ikuti hawa nafsu mereka."_*[ Al Maidah : 48 ]➡️ Dari poin ini kita menjadi tau bahwa dien nasionalisme (kebangsaan) menggugurkan atau menelantarkan syariat Alloh ta'ala.◾ *4*.Penganut agama nasionalisme akan rela berkorban demi bangsanya atau demi falsafah bangsanya atau demi sistem bangsanya.Tak terkecuali orang yang mengaku sebagai muslim yang menganut dien Nasionalisme pun akan berbuat demikian.Betapa banyak orang yang mengaku sebagai muslim tapi ia rela berkorban untuk nama baik bangsanya atau falsafah bangsanya atau sistem hukum bangsanya. Ini jelas kekufuran/kesyirikan, karena seorang mukmin harusnya pengorbanan, pembelaannya (muwalah) adalah untuk Alloh subhaanah, Dienulloh, syariatNya dan tanah air muslimin, bukan berloyalitas dan berkorban di jalan kekufuran.BukankahAlloh ta'ala berkata,قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَ نُسُكِي وَ مَحْيَايَ وَ مَمَاتِي لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. *_"Katakanlah, sesungguhnya sholatku, nusuk (korban)-ku, hidup dam matiku untuk Alloh Robb seluruh alam._*.[Al-An'am:162]وَ مَنْ يَتَوَلَّ اللّٰهَ وَ رَسُوْلَهُ وَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَاِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْغَالِبُوْنَ*_" Barang siapa yang bertawalli kepada Alloh, RosulNya dan orang-orang mukmin, maka sesungguhnya golongan Alloh itulah yang pasti menang."_*[ Al Maidah : 56 ]➡️ Jelas bahwa dien nasionalisme tak hanya merusak aqidah Al wala' wal baro' (tauhid) tetapi penganut dien syirik nasionalisme telah menjadikan kebangsaan sebagai berhala dan thogut yang diibadahi selain Alloh ta'ala. Mengutamakan loyalitas pada ikatan kebangsaan dan sistemnya, bekerja dijalannya, berkorban untuknya, saling mencintai karenanya, dan menelantarkan serta mengesampingkan loyalitas (muwalah) berdasar Addien. Sehingga nasionalisme menjadi tandingan Alloh ta'ala dalam cinta dan ketaatan. Ini jelas kesyirikan akbar.Alloh ta'ala berkata,وَ مِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ أَنْدَدًا يُحِبُّهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ،وَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا أَشَدُّ حُبًّا لِلّٰهِ.*_" Dan diantara manusia ada orang yang menjadikan selain Alloh sebagai tandingan (andad), mereka mencintainya sebagaimana mencintai Alloh.Sedangkan orang-orang beriman amat sangat cintanya kepada Alloh."_*[ Al Baqoroh : 165 ]◾ *5*.Hakikat nasionalisme adalah pluralisme. Hingga negeri yang menganut isme ini akan selalu mendengugkan slogan saling menghormati atau saling menghargai, kesetaraan, persamaan, kebersamaan, atau toleransi kepada siapapun termasuk kepada orang-orang kafir dan dien-dien kafir mereka. Padahal Alloh ta'ala perintahkan kita untuk membenci kepada kekafiran/syirik dalam segala bentuknya dan membenci orang-orang kafir/musyrik (sebagaimana yang disebutkan dalam Al Mumtahanah : 4)➡️ Sehingga dien batil nasionalisme mempersamakan derajat orang-orang beriman dengan orang-orang kafir, menyamakan hak dan kewajibannya. Orang mukmin dan kafir dianggap sama derajatnya. Sedangkan syariat Alloh ta'ala memilah dan membedakan kedudukan antara orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Alloh ta'ala berkata,أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِيْنَ كَالْمُجْرِمِيْنَ، مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَ.*_" Maka, apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir) ? Atau adakah kamu (berbuat demikian), bagaimana kalian mengambil keputusan ?"_*[ Al Qolam : 35- 36 ] أَمْ نَجْعَلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوْا الصّالِحَاتِ كَالْمُفْسِدِيْنَ فِي الْاَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِيْنَ كَالْفُجَّارِ*_" Patutkah Kami menganggap orang-orang beriman dan mengerjakan amal Sholih sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumil ? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat."_*[ Shod : 28 ]Orang-orang mukmin adalah hamba-hamba yang mulia, sedangkan orang-orang kafir adalah makhluk yang hina karena kekufurannya terhadap Alloh ta'ala dan RosulNya, sehingga mereka diperintahkan untuk diperangi hingga masuk Islam atau bayar jizyah pada penguasa Islam dan tunduk dibawah Islam (baca : At-Taubah : 29).◾ *6*. Agama Nasionalisme telah menggugurkan syariat jihad tholabi untuk memerangi negeri-negeri kafir (At-Taubah : 29 dan Al Anfal : 39), dan menghalangi dari menolong saudara muslim yang tertindas diluar wilayah negerinya, padahal muslimin adalah satu tubuh, yang jika sebagian muslimin disakiti, maka muslimin yang lain pun merasa sakit dan wajib memberikan pertolongan kepada mereka dan tak boleh menelantarkannya. Inilah kekejaman ideologi nasionalisme, mencegah dan tak peduli dengan saudara muslim yang tertindas dan membiarkan mereka menderita dan tersakiti oleh orang-orang kafir, dengan alasan itu urusan dalam negeri masing-masing dan tak mau turut campur urusan negeri orang.◾ *7* Dien nasionalisme telah memecah belah dunia Islam menjadi berbangsa-bangsa (negara nasional) yang masing berorientasi pada kebangsaan masing-masing.dan kepentingan masing-masing. Padahal syariat Alloh ta'ala memerintahkan seluruh wilayah Islam bersatu dibawah satu kepemimpinan, satu wilayah, sebagaimana dimasa Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam dan para sahabat rodhiyallohu 'anhum dan generasi pelanjut mereka, satu visi dan misi yaitu menegakkan tauhid (Dienulloh).Kekufuran/kesyirikan nasionalisme begitu nyata, ia termasuk kufrun bawaah (kekafiran yang nyata), sebagaimana kekafiran isme-isme demokrasi, sekularisme, Pancasila, pluralisme, komunisme, dsb, pengusungnya berstatus musyrik, keluar dari Islam alias murtad.Tapi karena talbis Iblis jenis jin dan manusia, kesyirikan nasionalisme jadi nampak indah.Hanya hamba-hamba yang dihidayahi Alloh ta'ala-lah yang selamat dari hal ini.◾ *_Tiada Dien yang Haq kecuali Islam. Selain Islam adalah kebatilan dan kesesatan._*Sebenarnya, tak perlu panjang lebar memahami Dien batil nasionalisme. Cukup memahami dan meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya Al Haq, maka kita akan mengerti, bi idznillah, bahwa dien (sistem) hidup selain Islam adalah kebatilan, kesesatan, kekafiran dan kesyirikan.Tidak ada dien yang benar kecuali Islam dan yang mencari dien selain Islam, maka akan tertolak diennya dan ia akan merugi didunia dan diakhirot.Alloh ta'ala berkata,إِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ*_" Sesungguhnya dien (yang diridhoi) disisi Alloh hanyalah Islam."_*[ Ali Imron : 19 ] وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَ هُوَ فِي الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.*_" Barang siapa mencari selain Islam sebagai diennya, maka tidak akan diterima (dien) darinya, dan diakhirat ia termasuk orang-orang yang merugi."_*[ Ali Imron : 85 ] فَذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمُ الْحَقُّ فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلَالُ. فَاَنَّى تُصْرَفُوْنَ*_" Maka, demikianlah Alloh Robb kalian yang Haq, maka tiada setelah Al Haq kecuali kesesatan. Maka, bagaimana kalian bisa dipalingkan (dari kebenaran)?"_*[ Yunus : 32 ]Syakhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh berkata,*_" Setiap orang yang keluar dari seruan Islam dan Al Qur'an berupa nasab, negeri, jenis, sekte, dan metode adalah bagian dari seruan jahiliah."_*[ Majmu' Al Fatawa ]Syaikh Shofiyurrohman Al Mubarokfury dalam kitabnya Siroh Nabawiyyah, mengisahkan tentang Quzaman yang ikut berperang bersama Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam, ia membunuh sekitar 7 atau 8 orang musyrik dengan tangannya sendiri. Ia terluka dalam pertempuran, ia berkata, *_"Aku berperang hanya karena pertimbangan kaumku. Kalau tidak karena itu, aku tidak akan sudi berperang."_* Lalu ia bunuh diri karena tak tahan akan lukanya.Rosululloh shollallohu 'alaihi wa salllam berkata, *_"Jika dia berkata seperti itu, maka ia termasuk penghuni neraka."_* Selamatkan diri dari segala kesyirikan/kekufuran, jauhi ia, dan singkirkan simbul-simbul nasionalisme seperti bendera ashobiyyah kebangsaan dan segala atribut-atributnya, jauhi perayaan, peringatan dan upacara yang terkait dengannya serta syiar-syiarnya. Itulah wujud bahwa kita menjauhi kesyirikan sebagaimana yang diperintahkan oleh Alloh ta'ala dalam kalimat tauhid laa ilaaha illalloh. Smoga Alloh ta'ala hidayahi kita diatas tauhid dan teguh diatasnya hingga akhir hayat.Wallohu a'lam____________________________
Postingan populer dari blog ini
Komentar
Posting Komentar